Arem – Arem

Pagi ini sebetulnya lagi bingung mau masak apa. Tapi kita upload dulu saja hasil dapur kemarin ya 🙂

Arem-Arem ini sebetulnya punya banyak nama, di Jawa Tengah dsk namanya memang Arem-Arem, tapi geser sedikit ke barat ganti nama jadi Lepeut alias Lontong Isi. Kalau orang Bandung ditanya Arem-Arem besar kemungkinan jawabnya jadi Lepeut hehe.

Serupa tapi tak sama. Nasi untuk Arem-Arem biasanya dimasak dengan santan, sehingga rasanya lebih gurih daripada Lepeut. Tetapi hasil akhirnya juga tidak begitu padat seperti Lepeut.

Isian yang lazim adalah ayam/daging/ati dengan sayuran. Kalau Lepeut paling enak sih di isi sambal oncom.

Teman makannya sudah pasti gorengan, bakwan, tahu isi, lumpia, ditambah teh panas. Enak sekali, bisa jadi pengganti sarapan, bekal anak sekolah atau cocok juga buat hidangan sore – sore.

AREM-AREM - recipe by Pomaci Kitchen

  • Servings: 6-8 portion
  • Difficulty: medium
  • Print

leupeutayam
AREM-AREM

Bahan
250 gram beras – cuci bersih
500 ml santan – saya memakai santan Kara kemasan, 100 ml santan diencerkan dengan 400 ml air
1/2 sdt garam
2 lembar daun salam

Cara membuat
Masak beras dengan santan, garam dan daun salam selama kurang lebih 45 menit sampai seluruh air terserap dan beras menjadi lunak.

ISIAN AREM-AREM

Bahan
150 gram daging ayam suwir/daging sapi giling/ ati sapi
2 buah wortel – potong dadu
2 buah kentang – potong dadu
300 ml santan – saya memakai santan Kara kemasan, 100 ml santan diencerkan dengan 200 ml air
1 sdm garam, atau sesuai selera
1 sdm gula pasir, atau sesuai selera
4 buah bawang merah
2 buah bawang putih

Haluskan bawang merah dan bawang putih, tumis dengan sedikit minyak sampai harum
Masukkan daging ayam suwir/daging sapi giling/ati sapi, wortel dan kentang, aduk rata
Masukkan santan, gula, garam, masak terus dengan api sedang sampai santan mengering, koreksi rasanya

Sebaiknya tunggu sampai isian arem-arem menjadi dingin, lalu bungkus nasi dengan isiannya seperti membungkus lontong. Bisa juga ditambahkan cabe rawit utuh bila suka pedas. Kukus selama kurang lebih 1 jam.

Nah sebetulnya mudah saja kan, tapi PR buat saya adalah soal bungkus-membungkus dengan daun pisang. Susah dan lama. Padahal daun pisangnya sudah saya lemaskan dulu di atas api, harus banyak berlatih nih 🙂

Selamat mencoba ya.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s