Satu lagi makanan khas Bandung yang selalu di hati : Bubur Ayam. Cocok buat sarapan, makan siang, makan malam sampai cemilan. Soalnya ngga bikin kenyang, ada alasan untuk makan lagi.
Bubur Ayam ada banyak jenisnya. Bubur Jakarta/Bogor/Sukabumi biasanya berkuah kuning – kuah kari dengan suwiran ayam. Bubur khas Chinese biasanya dibuat dengan kaldu ikan, dan favorit kami tentunya Bubur Ayam khas Bandung, bubur polos, cenderung light dengan aneka condiment.
Ini pertama kalinya saya membuat Bubur, lagi – lagi gara – gara kangen. Di Kuala Lumpur belum pernah ketemu Mamang Bubur jualan. Padahal ini makanan favorit Cici. Ada bubur Chinese, tapi tetep beda rasanya. Mau ga mau kita buat sendiri saja.
Ternyata membuat bubur yang enak tidak susah. Kuncinya hanya satu : kaldu ayam, kalau bisa kaldu dari ayam kampung. Gurihnya pas, cukup tambah garam sedikit saja, sudah enak.
BUBUR AYAM
Bahan
1750 ml kaldu ayam
150 gram beras
Bumbu – bumbu
2 batang Serai
2 cm Jahe
Garam
Cara membuat
Rebus ayam dengan 3-4 liter air, sedikit garam dan 2 bawang putih geprek. Rebus dengan api kecil, kurang lebih 2 sampai 3 jam. Saring kaldunya, siapkan 1750 ml untuk membuat bubur. Sisa kaldu bisa disimpan di freezer untuk membuat sup atau bubur ronde berikutnya
Masak beras dengan kaldu ayam, tambahkan serai dan jahe, masak dengan api sedang sambil sesekali di aduk. Bila mau praktis bisa menggunakan slow cooker
Bila suka bubur yang encer bisa ditambahkan air sesuai tingkat keenceran yang diinginkan, tambahkan garam ketika bubur sudah siap
Bubur siap dihidangkan, sajikan dengan condiment seperti bawang goreng, irisan seledri bawang daun, kecap manis, ayam suwir, cakwe, telur rebus, semur ati, dan kerupuk aci
Oiya sebetulnya membuat bubur dengan slow cooker juga lebih mudah, ga perlu cape ngaduk. Mulai memasak sebelum tidur dan voila, pagi – pagi sudah ada bubur ayam hangat. Ga kalah deh rasanya dengan jualan Mamang Bubur, nyam nyam 🙂